TIFA CENDERAWASIH NEWS

DIPERCAYA DARI YANG TERPERCAYA

Muhammad Fithrat Irfan Menagih Janji Presiden Prabowo Subianto Terkait Reformasi Politik dan Pemberantasan Korupsi  

admin | 5 views

Tifacenderawasihnews.com || Jakarta – Muhammad Fithrat Irfan, mantan Staf Ahli DPD RI asal Sulawesi Tengah, menagih janji Presiden Prabowo Subianto untuk menepati komitmen dalam program Astacita, khususnya pada poin ke-7 yang berbunyi: “Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.” (24/2/2025)

Irfan menegaskan bahwa pemberantasan korupsi harus dilakukan secara menyeluruh tanpa tebang pilih. Ia meminta perhatian khusus dari Presiden Prabowo terhadap dugaan kasus suap yang melibatkan 95 anggota DPD RI dalam pemilihan Ketua DPD RI dan Wakil Ketua MPR RI unsur DPD RI.

“Jangan tebang pilih. Ini bukan kasus pesanan. Rakyat bersamamu, Pak Prabowo, dalam melawan korupsi. Saya sebagai rakyat meminta kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk memberi atensi terkait 95 anggota DPD RI ini. Ini kasus besar, bahkan bisa jadi kasus korupsi terbesar di dunia,” ujar Irfan.

Irfan menekankan bahwa korupsi adalah akar dari berbagai permasalahan di Indonesia, termasuk kemerosotan moral pejabat negara. Ia mendesak agar semua yang diduga kuat terlibat dalam kasus suap ini diadili secara adil dan transparan.

“Hukum semua yang diduga kuat terlibat kasus suap 95 anggota DPD RI dalam pemilihan Ketua DPD RI dan Wakil Ketua MPR RI unsur DPD. Kemerosotan moral SDM pejabat negara ini mesti diberantas. Saya yakin Bapak bisa bersama rakyat,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan bahwa praktik korupsi dan suap mencederai demokrasi serta merusak cita-cita luhur para pendiri bangsa. Menurutnya, keberanian Presiden Prabowo dalam memberantas korupsi harus dimulai dari lingkaran terdekatnya sendiri.

“Walaupun itu datang dari lingkaran Bapak, Bapak harus berani mengambil sikap untuk membersihkan korupsi, dimulai dari rumah Bapak sendiri. Jangan berharap Indonesia akan maju bila akar dari segala masalah di Republik Indonesia ini, yaitu korupsi dan suap, terus dipelihara,” tegas Irfan.

Irfan juga mengungkapkan bahwa perjuangannya dalam membongkar dugaan suap ini telah menghadapi berbagai bentuk intimidasi dan intervensi. Meski demikian, ia tetap berkomitmen untuk mengungkap kasus ini demi kepentingan rakyat dan masa depan Indonesia.

“Saya, Muhammad Fithrat Irfan, rakyatmu, mempertaruhkan segalanya demi terbongkarnya dugaan suap 95 anggota DPD RI dalam pemilihan Ketua DPD RI dan Wakil Ketua MPR RI unsur DPD RI. Jiwa dan raga serta keselamatan saya dan keluarga saya jadi taruhannya dengan segala intimidasi dan intervensi yang saya dapatkan,” ujarnya.

Irfan mengajak mahasiswa, rakyat, perempuan pejuang, serta seluruh media nasional dan lokal untuk terus mengawal kasus ini agar transparansi dan keadilan dapat ditegakkan.

“Saya adalah contoh anak bangsa yang masih peduli dan memiliki kecintaan yang sangat besar terhadap Tanah Air, Bangsa, dan Negara Republik Indonesia. Besar harapan saya makin banyak anak-anak bangsa yang terpanggil jiwanya untuk peduli dengan nasib bangsa dan negara ini sebelum hal buruk terjadi,” pungkasnya.

Sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan, Irfan mengutip puisi terkenal:

“Apabila usul ditolak tanpa ditimbang Suara dibungkam, kritik dilarang tanpa alasan Dituduh subversif dan mengganggu keamanan Maka hanya ada satu kata: lawan!”

Irfan pun menyerukan semangat perlawanan terhadap ketidakadilan:

HIDUP MAHASISWA! HIDUP RAKYAT YANG BERJUANG! HIDUP PEREMPUAN YANG MELAWAN! HIDUP PERS YANG SELALU MEMBERITAKAN KEBENARAN!

 

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini