Kapolres Nabire Pastikan Pengamanan Maksimal Hadapi Potensi Aksi 1–5 September
Tifacenderawasihnews. Com
TCN || Nabire, Papua Tengah —Polres Nabire menggelar apel persiapan pengamanan harkamtibmas menjelang potensi aksi unjuk rasa yang diperkirakan berlangsung pada 1–5 September 2025. Apel berlangsung di Mapolres Nabire pada Minggu (31/8/2025) dan dipimpin langsung oleh Kapolres Nabire, AKBP Samuel D. Tatiratu, S.I.K.
Dalam arahannya, Kapolres menegaskan bahwa seluruh jajaran aparat akan bekerja maksimal untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat tetap terjaga.
“Kita semua berdoa dan berusaha agar kejadian-kejadian yang terjadi di kota lain tidak perlu terjadi di Kabupaten Nabire yang kita cintai ini,” ujar AKBP Samuel.
Kapolres menyebutkan sedikitnya ada tiga isu utama yang menjadi fokus pengamanan, yakni:
1. Seruan aksi demo pada 1 September terkait tuntutan pembebasan empat tahanan di Sorong.
2. Isu Papua Merdeka (Free West Papua).
3. Aktivitas kelompok mahasiswa Cipayung Plus.
Menurut Kapolres, dinamika lapangan harus diantisipasi sejak dini agar tidak berkembang menjadi tindakan anarkis yang merugikan masyarakat.
Skema Pengamanan Tiga Lapis
Polres Nabire menyiapkan tiga sistem pengamanan (Sispam), yaitu:
Sispam Kota, menjaga titik strategis dan jalur masuk Nabire.
Sispam Mako, melindungi markas TNI-Polri dan kantor pemerintahan.
Sispam Asrama, mengamankan asrama aparat beserta keluarga.
“Kenapa tiga skema ini disiapkan? Karena pengalaman menunjukkan, di antara massa aksi sering ada penyusup yang memanfaatkan situasi untuk melakukan pengrusakan bahkan pembakaran,” tegas Kapolres.
Selain itu, pasukan patroli gabungan TNI-Polri juga ditempatkan untuk mengantisipasi pergeseran massa di beberapa titik rawan
Polres Nabire akan mengerahkan hingga 800 personel gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Satpol PP, serta dukungan dari tingkat provinsi.
“Kita lebih baik menyiapkan pasukan secara maksimal daripada terlambat mengantisipasi di lapangan. Saya sendiri akan turun langsung memastikan setiap tahapan berjalan sesuai prosedur,” ujar AKBP Samuel.
Kapolres juga menekankan bahwa aparat akan bersikap humanis, namun tetap tegas dan terukur bila aksi berubah menjadi anarkis.
Pengamanan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Papua Tengah. Hal itu disampaikan setelah rapat koordinasi bersama Gubernur, Sekda, Danrem, Kapolda, Kabinda, serta tokoh masyarakat dan adat.
“Intinya, bagaimana kita menyiapkan pengamanan agar hal-hal yang terjadi di kota lain tidak boleh terjadi di Nabire,” tegas Kapolres.
Ia juga memastikan aktivitas masyarakat, perkantoran, hingga kegiatan pendidikan tetap berjalan normal selama periode 1–5 September.
Mengakhiri arahannya, Kapolres berpesan kepada seluruh personel agar menjaga sikap saat bertugas dan selalu bertindak sesuai aturan.
“Jaga kata-katamu, jaga tanganmu, jaga langkahmu, dan jaga hatimu. Kita berharap semua pihak tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi. Mari bersama menjaga Nabire agar tetap aman,” tutupnya
( ICL )
Tinggalkan Balasan